Tara
Dupont menyukai Paris dan musim gugur. Ia mengira sudah memiliki
segalanya dalam hidup..... sampai ia bertemu Tatsuya Fujisawa yang susah
ditebak dan selalu membangkitkan rasa penasarannya sejak awal.
Tatsuya Fujisawa benci Paris dan musim gugur. Ia datang ke Paris untuk mencari orang yang menghancurkan hidupnya. Namun ia tidak menduga akan terpesona pada Tara Dupont, gadis yang cerewet tapi bisa menenangkan jiwa dan pikirannya.... juga mengubah dunianya.
Tara maupun Tatsuya sama sekali tidak menyadari benang yang menghubungkan mereka dengan masa lalu, adanya rahasia yang menghancurkan segala harapan, perasaan, dan keyakinan. Ketika kebenaran terungkap, tersingkap pula arti putus asa... arti tak berdaya... Kenyataan juga begitu menyakitkan hingga mendorong salah satu dari mereka ingin mengakhiri hidup...
Seandainya masih ada harapan - sekecil apapun - untuk mengubah kenyataan, ia bersedia menggantungkan seluruh hidupnya pada harapan itu....
Hingga akhirnya mereka berpisah dan Tatsuya kembali lagi ke Jepang untuk bisa menyembuhkan lukanya dan mencoba hidup normal tanpa Tara. Dan hingga akhirnya Tara menerima telpon kalo Tatsuya dalam keadaan koma, semuanya terhempas dan meninggalkan luka yang semakin mendalam.
Pada dasarnya aku gak terlalu suka Novel yang berakhir tragis dan tidak bahagia sehingga harus sering menahan air mata (karena emang aku juga bacanya dibis, jd kalo nanggis pasti malu kan hehehe). Membaca novel ini juga harus banyak menahan air mata melihat betapa nasib mempermainkan mereka berdua. Tara yang begitu tegar sampe berusaha untuk bunuh diri karena gak kuat menanggung beban setelah tahu siapa Tatsuya sebenarnya. Sedangkan Tatsuya lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja terus menerus sehingga mengakibatkan kecelakaan yang menimpanya.
Tatsuya Fujisawa benci Paris dan musim gugur. Ia datang ke Paris untuk mencari orang yang menghancurkan hidupnya. Namun ia tidak menduga akan terpesona pada Tara Dupont, gadis yang cerewet tapi bisa menenangkan jiwa dan pikirannya.... juga mengubah dunianya.
Tara maupun Tatsuya sama sekali tidak menyadari benang yang menghubungkan mereka dengan masa lalu, adanya rahasia yang menghancurkan segala harapan, perasaan, dan keyakinan. Ketika kebenaran terungkap, tersingkap pula arti putus asa... arti tak berdaya... Kenyataan juga begitu menyakitkan hingga mendorong salah satu dari mereka ingin mengakhiri hidup...
Seandainya masih ada harapan - sekecil apapun - untuk mengubah kenyataan, ia bersedia menggantungkan seluruh hidupnya pada harapan itu....
Hingga akhirnya mereka berpisah dan Tatsuya kembali lagi ke Jepang untuk bisa menyembuhkan lukanya dan mencoba hidup normal tanpa Tara. Dan hingga akhirnya Tara menerima telpon kalo Tatsuya dalam keadaan koma, semuanya terhempas dan meninggalkan luka yang semakin mendalam.
Pada dasarnya aku gak terlalu suka Novel yang berakhir tragis dan tidak bahagia sehingga harus sering menahan air mata (karena emang aku juga bacanya dibis, jd kalo nanggis pasti malu kan hehehe). Membaca novel ini juga harus banyak menahan air mata melihat betapa nasib mempermainkan mereka berdua. Tara yang begitu tegar sampe berusaha untuk bunuh diri karena gak kuat menanggung beban setelah tahu siapa Tatsuya sebenarnya. Sedangkan Tatsuya lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja terus menerus sehingga mengakibatkan kecelakaan yang menimpanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar